Beberapa hari lalu, dapet kabar JT salah satu dede di gereja meninggal dunia. Sejujurnya, gua sangat shock denger berita itu, bahkan saat dapet kabar sehari sebelumnya kalau JT masuk rumah sakit dan kondisinya kritis.
Teringat beberapa tahun lalu saat JT udah ngelewatin kritis pertama dari penyakit kankernya. Dia tetep ceria, kita ketemu, ngobrol panjang lebar, chattingan seharian ngebahas tentang hidup, cinta, masa depan.
Teringat juga flashback jauh sebelum JT didiagnosa kanker dia orang yang sangat sangat bertanggung jawab, terlepas dari nada suaranya yang terkesan jutek, dia ramah, enak diajak ngomong, supel, berpemikiran luas dan sayang keluarga. Gua inget dia bilang bahwa dia harus kuliah yang bener biar bisa bantu bokapnya untuk nanti nyekolahin adeknya yang masih kecil.
Ketika akhirnya Tuhan berkata lain, ketika semua yang dicita-citain hancur karena kanker, JT ga jadi pribadi yang pemurung dan pesimis. Dia masih jadi pribadi yang penuh pengharapan, masih jadi pribadi yang ceria, yang bahkan kita sempet nyusun beberapa ide gila yang akhirnya tidak terwujud juga tapi menyenangkan saat nyusun ide ide tersebut.
JT adalah orang yang apa adanya, ga didepan baik dibelakang busuk, dia tipikal yang kalau suka bilang ya dan kalau ngga bilang ngga yang sejujurnya. Gua ga perlu bertanya - tanya apa yang ada di pikirannya karena JT tipikal yang bilang apa yang dia pikirin tanpa maksud tersembunyi apalagi maksud jahat.
Sekarang, dia udah dipanggil lebih dulu, udah ga lagi ngerasain sakit, penyakit, ataupun penderitaan. Sekarang dia udah tenang dan gua sangat bersyukur karena orang yang paling pengen dia liat semasa hidupnya, orang yang selalu dia ceritain yang bikin matanya selalu berbinar ternyata mengantarkan kepergian dia yang menandakan bahwa JT juga punya tempat tersendiri bagi orang tersebut.
Gua baru bisa update sekarang, gua ga story, ga post dari hari gua denger soal kematiannya karena untuk seseorang yang gua kenal secara pribadi, untuk orang sebaik dia, menurut gua post aja ga cukup untuk gua mengucapkan perpisahan terakhir gua...
Walau JT udah ga ada lagi di dunia ini.... Gua mau tetap mengenang dia, sebagai seorang pribadi, gua mau ada jejak yang tertinggal yang bisa selalu mengingatkan gua tentang dia...
Terima kasih udah hadir dan jadi bagian di dunia ini dan pernah jadi bagian juga dalam hidup gua. One day kita akan ketemu lagi di atas sana, di tempat dimana ga ada lagi air mata, penderitaan, penyakit yang ada hanya sukacita dalam memuliakan Sang Pencipta.
Kamu udah mengakhiri pertandingan ini dengan baik, kamu udah hidup sebaik - baiknya. Selamat tinggal Jess, thanks for everything.
No comments:
Post a Comment