Seperti yang gw bilang, gw akan mulai menuliskan fan fiction dari satu - satunya kisah yang saat ini gw baca dan layak untuk dibaca juga yaitu Edge of Humanity (di bold karena gw uda masukin link di dalemnya dan kalian bisa langsung baca aja kisah aslinya)
Sekarang gw ga akan kasih fan fiction karena kisah ini pake pengarang sebagai sudut pandang pemeran utama, dan gw pengen ng_fanfictionin sudut pandang orang ke dua dan kayaknya terlalu memaksa kalo gua bikin sudut pandang orang yang mungkin ga akan muncul lagi di chapter - chapter selanjutnya, haha.. jadi prolog ini hasil review gw aja buat kalian2 yang gak ngerti bahasa inggris dan ga mau usaha translate pake aplikasi apapun.
Di prolog, tidak dijelaskan timeline nya apakah itu future, present atau past dan langsung dibuka dari serpihan lirik lagu lady antebellum need you now judulnya. Dan kalau kalian denger lagunya itu tuh dalem dan menyentuh sih liriknya. Disini kalian udah langsung dibawa untuk mengenal tokoh utama dan perasaan yang dia rasakan serta karakter dari si tokoh utama ini.
Gw agak bingung sih harus mulai me-review darimana, jadi gw akan mengenalkan karakter si tokoh utama aja kali yah dari chapter ini,
Clay ini seorang vampire dan seperti yang dia tulisin dan si writer aslinya tulisin juga di summarynya, dia adalah seorang vampire yang memiliki perasaan kayak manusia pada umumnya. dia bisa juga baper karena lagu yang ngena, dan kebetulan di prolog ini si writer ngasih dua refrensi lagu yang dua2nya kesukaan gw dan dalem banget maknanya. Yang satu need you now dan yang satunya adalah dear GOD.
Digambarkan bahwa apapun yang terjadi sebelumnya, si Clay ini lagi broken. Dia merasa sendiri, entah itu dia ngerasa dikhianatin atau apa, tapi something happen. Dan kalau kalian ngikutin kisahnya (sekarang udah jalan sampai chapter 7) ini bisa jadi karena Dan/Rachel/Hope/Edna ... Buat kalian yang penasaran siapa tokoh2 yang gw sebutkan nanti kalian baca aja sendiri kisahnya di form resmi Edge of Humanity atau tunggu review/fan fiction gw selanjutnya,
Di dalam brokennya dia, dia sempet2nya merhatiin orang lain sih... kayak bapak2 yang duduk di deket bar itu minumannya udah dingin tapi belum diminum2 juga dan dia bertanya - tanya apa bapak itu butuh bantuan atau apa walaupun akhirnya si Clay memutuskan untuk ga peduli juga sih sama urusan si Bapak itu.
Okay, karena ini bener - bener singkat,. Gw akan bikin sedikit fan fiction dari sudut pandang si pelayan yang ada di 24 hour dinnernya aja deh...
"Hari ini sudah sangat malam, dan aku sangat mengantuk... Entah apa yang membuat bapak tua itu terus berada disini. Ia hanya memesan sandwich dan secangkir kopi namun sudah lima belas menit ia disini dan ia tidak menyentuh keduanya. Hhhh.. Aku menarik nafas panjang, aku bersyukur setidaknya di shift malam ini ada seseorang yang menemaniku apalagi tempat ini sungguh jauh dari mana - mana. Jam sudah menunjukkan pukul 01.30 AM, dan bel pintu berbunyi menandakan ada seorang lain yang datang kesini.
Pria itu. Tinggi, tampan dan... entahlah, aku tak tahu bagaimana lagi menggambarkannya. Apa yang pria itu lakukan malam - malam begini? Aku segera menghampirinya dan menyapanya,
"Selamat Malam tuan" ia tampak tidak memperhatikanku, sekilas ia melihat ke arah bapak - bapak aneh yang sudah entah berapa lama berada di kursi itu. Apa mungkin ia mengenal bapak itu? Ia kemudian melirik kepadaku dan dengan gugup aku menambahkan,
"Apa pesanan anda tuan?" tanyaku cepat sebelum ia berfikir aku aneh karena menatapnya begitu lama. Ia memesan kopi dan aku segera berjalan secepat mungkin untuk membuatkannya kopi. Atau... aku harus berlama - lama agar ia bisa lebih lama disini? Aku hanya dapat tersenyum sendirian sambil segera membuatkannya kopi dan segera kembali untuk memberikan pria itu apa yang dipesannya.
"Terima kasih" pria itu tersenyum dan demi Tuhan aku tak mampu menahan rona merah yang langsung segera muncul ketika aku melihat senyumnya. Ini sangat memalukan tapi juga menyenangkan, Pria itu tampak begitu tenang dan elegan, Aku segera menyingkir darinya dan menyetel lagu Dear God untuk mencairkan suasana malam itu.
Aku hanya dapat berharap pria itu tidak hanya minum kopi sebentar lalu pergi begitu saja, semoga dapat menikmati lagu - lagu yang aku putarkan dan dapat tinggal lebih lama di tempat ini."
No comments:
Post a Comment