Thursday, November 5, 2015

True Story


di provinsi Zhejiang china, ada seorang anak laki-laki yang luar bisa bernama Zhang Da. ia mempunyai perhatian besar kepada papanya. hidupnya pantang menyerah dan mau bekerja keras. ia adalah satu-satunya anak di China yang mendapat penghargaan 10 orang berbuat agung pada 27 januari 2006 lalu dan disiarkan secara nasional. 

Pada tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh mamanya yang sudah ga tahan hidup menderita karena miskin dan suami yang sakit keras. sejak hari itu xhang da hidup engan papanya ang ga bisa kerja, ga bisa berjalan dan sakit-sakitan. kondisi seperti inilh yang memaksanya menerima tanggung jawab yang berat. ia harus sekolah, mencari makan dan memikirkan obat-obatan yang mahal untuk mengobati papinya, dalam kondisi seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. 

ia mulai lembaran baru dihidupnya dengan terus bersekolah. sepanjang perjalanannya ke sekolah ia harus melewati hutan kecil, dalam perjalanan menuju atau pulang dari sekolah itulah ia mulai makan daun, biji-bijian, dan buah yang ia temui. dari situlah ia tahu mana makanan yang bisa dimakan dan tidak. 

setelah jam pulang sekolah, ia mulai bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar. dari hasil kerjanya ia membeli beras, dan obat untuk papanya. setelah pulang kerja, ia melanjutka tugasnya di umah untuk merawat papanya. ia menggendong papanya ke WC, menyeka dan memandikan papanya sesekali. ia membeli beras dan membuat bubur, dan semuanya itu ia lakukan dengan penuh tanggung jawab dan kasih. 

ketika rintangan datang dengan obat-obatan ayahnya yang mahal dan jauhnya tempat berobat, Zhang Da membeli buku bekas tentang obat-obatan dan setelah merasa mampu,ia mengobati bahkan menyuntik ayahnya seorang diri. orang-orang mungkin berkata bahwa perbuatan yang dilakuinnya ini terbilang nekat, namun jika memahami kondisinya, Zhang Da termaksud anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan dalam kehidupannya. sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lima tahun dan Zhang Da sudah terampil bahkan termaksud ahli menyuntik.

ketika para pejabat, pengusaha, artis dan banyak orang terkenal lainnya hadir dalam acara penganugrahan penghargaan sedang melihat Zhang Da, pembaa acara bertanya kepada Zhang Da. 
"Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi di hidupmu? berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah? sebut saja nanti kamu mau kuliah dimana? pokoknya, apa yang kamu inginkan? ada banyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal yang hadir disini. saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!" 

zhang da terdiam dan tidak menjawab apa-apa. dan sekali lagi pembawa acarapun bertanya padanya,
"sebut saja, merka bisa membantumu!" 

zhang da masih terdiam beberapa menit. lalu dengan suara bergetar ia pun menjawab 
"aku mau mama kembali... mama, kembaliah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan sendiri, mama kembalilah..." 

zhang da berkata dengan suara keras dan penuh harap. banyak orang yang menonton saat itu menitihkan air mata karena terharu. ia tak meminta pengobatan untuk papanya dan meminta hidup yang lebih baik, yang ia minta justru maminya, seseorang yang dengan tega telah meninggalkan ia dan papanya. 

saat ini, sangat sulit menemukan orang kayak Zhang Da. kalau boleh jujur, sulit rasanya maafin seseorang yang udah nyakitin persaan kita. apalago seorang ibu yang dengan tega udah ninggalin kita, padahal kita masih kecil dan butuhin dia banget. tapi dari kisah ini banyak banget hal yang bisa kita pelajarin. bahwa terkadang kita-anak yang masih tinggal sama orang tua- malah gak bisa ngehargain orang tua kita. mungkin, ada sebagian orang yang sering ribut sama ortunya, yang kalau ortunya salah sedikit udah langsung marah2, dari kisah ni tuh kita harus lebih belajar ngehargain ortu kita.. kita harus belak\jar dari Zhang Da.. secara ekonomi, papinya ga bisa ngebahagiain dia, bahkan cenderung nyusahin, maminya pergi ninggalin dia. tapi dia ga pernah ngeluh, justru sebaliknya dia berusaha membuat keadaan jadi lebih baik dan ngeharapin maminya kembali. seberapa banyak diantara kita yang bisa kayak dia? seberapa banyak diantara kita yang bisa bersyukur saat masalah datang ga ada hentinya? seberapa banyak diantara kita yang bisa ngehargain kehadiran orang tua kita? seberapa banyak diantara kita yang bisa memaafkan kesalahan yang mungkin sudah dibuat oleh orang tua kita? saya gak butuh jawaban atas segala pertanyaan ini, biar kalian yang baca dan renungin sendiri, dan seandainya kalian punya salah, mintalah maaf sama orang tua kalian. ingatlah! apapun kesalahan orang tua kalian, tanpa mereka kalian ga akan pernah bisa ngerasain yang namanya 'hidup' di dunia ini. 

No comments:

Post a Comment